Jika memperhatikan pola bisnis online saat ini, kita bisa melihat bahwa ada pola yang sedikit berbeda. Hal ini terlihat dari produk atau jasa spesifik yang ditawarkan. Pola ini biasa disebut dengan Niche Market. Niche Market (baca: /niCH/ atau /nēSH/) atau pasar ceruk merupakan bisnis dengan menyasar pasar tertentu yang sangat spesifik baik dalam penawaran produk ataupun jasanya.
Di dunia bisnis, memberi layanan bagi semua orang menjadi hal yang cukup sulit. Maka itu, Niche Market bisa menjadi pedoman berbisnis dengan menguasai ceruk pasar tertentu, memberikan tawaran dan layanan pada orang-orang dengan kebutuhan spesifik.
Lalu bagaimanakah menentukan Niche Market yang tepat? Lynda Falkenstein, penulis dari Nichecraft: Using Your Specialness to Focus Your Business, Corner Your Market and Make Customers Seek You Out memberikan 7 langkah untuk memetakan bisnis untuk Niche Market yang tepat.
-
Buat sasaran pasar
Menurut Falkenstein, pola bisnis saat ini memiliki tren yang bergerak di pasar yang spesifik. Saat membuat sasaran pasar, tentukan target yang sespesifik mungkin. Identifikasikan demografi bisnis yang disesuaikan dengan tipe bisnis yang diinginkan. Membuat bisnis pakaian untuk remaja tidak cukup. Buatlan bisnis pakaian untuk remaja dengan usia 16-20 tahun di daerah perkotaan dengan uang saku 500-1 juta rupiah perbulan adalah sasaran yang lebih spesifik.
-
Fokus
Pastikan bisnismu dengan tepat. Niche bukan berarti hanya sebuah peluang bisnis. Seperti di poin sebelumnya, pakaian untuk remaja mungkin sebuah peluang, tetapi pakaian remaja untuk 16-20 tahun di daerah perkotaan dengan uang saku 500-1 juta rupiah perbulan adalah niche. Memfokuskan niche ini tidak hanya sekadar memiliki sasaran yang tepat, tapi menyesuaikan dengan pengalaman dan ketertarikan bisa menjadi langkah yang tepat menentukan niche.
-
Lihat dari kebutuhan customer
Membuat niche berdasar dari perspektif customer menjadi sebuah hal yang penting menurut Falkenstein. Untuk itu, berdiskusi dengan calon customer atau melakukan tes pasar menjadi langkah yang tepat agar mampu melihat kebutuhan dan keinginan customer.
-
Integrasikan
Dalam stage ini, menyatukan ide bisnis dan kebutuhan customer perlu dirangkum. Membuat niche yang tepat menurut Falkstein terdiri dari lima fokus utama: memiliki tujuan–bisnis yang digerakkan dan diarahkan menuju long-term business; orang lain membutuhkan layanan tersebut; direncakan dengan hati-hati dan detail; memberikan tawaran jasa atau produk yang berbeda dari bisnis lain; mampu membuka potensi pemasukan lain dalam jenis bisnis utama yang dijalani–untuk menjamin long-term business.
-
Evaluasi
Setelah menyatukan ide dan kebutuhan customer, saatnya mengevaluasi. Dengan mencoba beberapa kali tes pasar dan melihat prospek bisnis, jika rangkuman bisnis dalam empat poin sebelum ini ternyata tidak segera bisa mencapai layanan jasa atau produk yang diharapkan, saatnya bergerak untuk membuat ide lain.
-
Uji coba
Jika sebelumnya melihat peluang bisnis hanya dari kebutuhan customer, sekarang saatnya menjajakan langsung produk atau jasa yang ditawarkan. Beri kesempatan customer membeli dan menjajal produk Anda. Uji coba ini bisa melalui seminar atau menjual dengan jumlah terbatas. Namun, perlu diingat bahwa uji coba yang dilakukan tentu menghabiskan biaya besar dan apabila Anda tidak segera mencapai tujuan dari uji coba yang diinginkan, maka bisa dipastikan ada kesalahan dalam niche yang diinginkan.
-
Go for it!
Setelah melalui berbagai level persiapaan, saatnya segera mencoba menjalankan bisnis Anda. Bagi enterprenuer, level ini mungkin menyulitkan. Namun, dengan proses yang tepat terutama saat memperbaiki konsep-konsep yang tidak berjalan mulus, maka dalam implementasinya bisnis yang Anda jalankan adalah buah risiko yang bisa diperhitungkan, tidak sekedar gambling.
Memperhatikan cara menetukan niche ini mungkin bukan sebuah langkah yang mudah dan singkat. Salah satu bisnis niche yang sedang tren dan sangat terkenal saat ini adalah bisnis transportasi online. Bisnis transportasi online yang menggabungkan moda transportasi dan mobile phone ini menyasar kebutuhan mobilitas tinggi dan cepat dari kaum urban yang dekat dengan teknologi ponsel pintar. Berangkat dari menggabungkan kebutuhan mobilitas ditambah keseharian yang dekat dengan teknologi jadilah ojek online untuk memenuhi kebutuhan ceruk pasar tersebut.
Bisnis transportasi online ini pun tidak hanya sekadar memberikan layanan antar-jemput dengan ojek. Sama seperti poin dalam langkah nomor empat, mengenai pendapatan lain yang masih berhubungan dengan bisnis utama, bisnis transportasi online ini pun bisa membangun pola yang tidak hanya memberi layanan antar-jemput customer tetapi juga beragam layanan antar jemput sesuai dengan kebutuhan customer.
Dari fungsi ojek untuk mengantar penumpang, kini ojek bisa memenuhi kebutuhan customer untuk mengantarkan barang bahkan menyediakan jasa pembeli dan pengantar makanan sesuai dengan demand customer. Dari core bisnis yang sama, dari bisnis transportasi online dalam hal ini ojek, bisa memunculkan layanan lain yang tidak hanya melulu antar jemput penumpang tetapi tetap sesuai dengan karakteristik bisnis yang dibentuk.